Salah satu indikator sejahteranya sebuah negara adalah, jumlah pengusaha minimal 2% dari jumlah penduduknya. Tahun 2018 menurut Kementrian Koperasi dan UKM (Usaha Kecil Menengah), Indonesia sudah melewati ambang batas 2%. Artinya negara kita sudah memenuhi indikator tersebut. Melansir data olahan BPS jumlah pengusaha di negara kita tahun 2018 baru mencapai 3%. Masih ketinggalan jauh dari negara-negara lain.
Jadi, jangan dulu berbangga dan merasa sudah sejahtera, karena realitanya penduduk Indonesia masih jauh dari sejahtera walaupun jumlah pengusaha di negara kita sudah melebihi 2%. Terutama penduduk yang berada di pelosok daerah. Bukan berarti di perkotaan sudah sejahtera semua, di wilayah perkotaan pun masih banyak penduduk negara kita yang jauh di bawah sejahtera. Malaysia sudah 5%, Singapura 7%, Jepang 11%, dan Amerika 12%. Kita masih tertinggal jauh bukan?
Sebetulnya, jadi pengusaha di masa sekarang ini jauh lebih mudah dibanding sepuluh tahun yang lalu. Era digital sangat membantu kita memudahkan bisnis. Ibaratnya dunia berada dalam genggaman kita. Tidak perlu juga memiliki modal besar jika ingin memulai bisnis. Banyak cara dan fasilitas yang memudahkan kita untuk memulai bisnis. https://tokoview.com/affiliasi/
Beberapa cara berbisnis di bawah ini bisa Anda lakukan, walau tidak memiliki banyak modal:
- Dropshipper
Ini adalah salah satu cara berbisnis yang paling sederhana dan minim modal. Apa sih dropshipper itu? Adalah salah satu cara berjualan produk tanpa harus menyetok barang, tetapi barang yang kita jual tersebut langsung dikirim dari supplier. Sederhananya, ikut menjualkan produk orang lain tanpa repot-repot menyiapkan tempat dan stok barang. Untuk menjalankan bisnis seperti ini, tetap harus banyak belajar agar kita semakin memahami bagaimana menjadi marketer yang bisa memuaskan konsumen.
- Konsinyasi
Modal yang diutamakan dalam berbisnis dengan cara ini adalah kepercayaan yang tinggi. Jika Anda memiliki keahlian marketing yang tinggi sistem ini sangat menguntungkan dan minim resiko. Anda hanya menerima titipan barang yang akan dijual. Jika barang tak terjual bisa dikembalikan lagi pada pemiliknya. Untuk menjalankan bisnis ini agar berjalan dengan baik dan bertahan lama, disarankan memiliki perjanjian tertulis dari kedua belah pihak. Jika, salah satu pihak tidak menjalankan amanah dengan baik, perjanjian tersebut bisa menjadi acuan untuk menyelesaikannya. Sebaiknya jika akan menjalankan bisnis dengan cara seperti ini, kedua belah pihak sudah saling mengenal dengan baik.
- Jastip (Jasa Titip)
Ini salah satu bisnis yang mulai dilirik pebisnis skala kecil, terutama para ibu rumah tangga. Jika Anda memiliki banyak waktu luang, peluang bisnis ini cukup menjanjikan. Banyak keuntungan secara moril dan materil dalam menjalankan bisnis seperti ini. Salah satunya adalah hobi belanja Anda bisa tersalurkan. Selain itu, tidak perlu mengeluarkan modal uang, karena Anda belanja sesuai dengan permintaan konsumen dan setelah mereka mentransfer uang sejumlah harga barang tersebut ditambah sedikit jasa titip. Untuk menjalankan bisnis ini, Anda harus rajin berburu barang-barang berkualitas tetapi dengan harga miring. Karena kunci utama dari bisnis ini adalah menawarkan produk yang banyak di pasaran tetapi harga lebih murah dengan kualitas yang baik.
Jadi, banyak peluang untuk jadi pengusaha yang handal. Yuk, mulai dari sekarang.